infopali.co.id Drama adu penalti Community Shield 2025 menyajikan pil pahit bagi Liverpool. Setelah menggelontorkan dana selangit untuk amunisi baru, The Reds justru tumbang 3-2 lewat tos-tosan melawan Crystal Palace di Stadion Wembley, Minggu (10/8) malam WIB. Pertandingan yang berakhir imbang 2-2 di waktu normal ini seakan menjadi metafora perjalanan Liverpool musim ini: investasi besar, hasil tak sepadan.
Dua kali unggul, Liverpool tak mampu mempertahankan keunggulannya. Debut manis Hugo Ekitike di menit keempat, berkat assist ciamik Florian Wirtz, membuka pesta gol Liverpool. Namun, Palace tak gentar. Gol penalti Jean-Philippe Mateta menyamakan kedudukan, menjawab gol kedua Liverpool yang dicetak Jeremie Frimpong. Ismaila Sarr menjadi pahlawan Palace dengan gol penyama kedudukan di menit ke-77, memaksa laga berlanjut ke adu penalti.

Di babak adu penalti, kegagalan eksekusi Mohamed Salah dan dua penyelamatan gemilang Dean Henderson membuat Liverpool terkapar. Gol penalti Justin Devenny memastikan kemenangan Palace dan mengangkat trofi Community Shield. Kegagalan ini tentu menjadi pukulan telak bagi Liverpool, khususnya mengingat dana fantastis sekitar Rp2,32 triliun yang telah mereka gelontorkan untuk Florian Wirtz. Performa Wirtz sendiri cukup menjanjikan, namun tak cukup untuk membawa Liverpool meraih kemenangan.
Beberapa poin penting lainnya yang patut disorot adalah minimnya aktivitas transfer Palace berbanding terbalik dengan belanja besar-besaran Liverpool. Peran penting Adam Wharton di lini tengah Palace juga tak bisa diabaikan. Selain itu, kehilangan beberapa penyerang andalan membuat lini depan Liverpool tampak kurang tajam. Pertanyaan besar pun muncul: apakah investasi besar Liverpool musim ini akan berbuah manis di kompetisi mendatang? Hanya waktu yang akan menjawabnya.