infopali.co.id Duel pembuka Premier League 2025/2026 antara Manchester United dan Arsenal di Old Trafford bak panggung raksasa bagi Manuel Ugarte. Gelandang seharga Rp 933 miliar ini punya kesempatan emas untuk membuktikan nilainya, sekaligus menjawab keraguan yang membayangi.
Kedatangan Benjamin Sesko, Bryan Mbeumo, dan Matheus Cunha memang menyita perhatian, memberi angin segar bagi lini serang Setan Merah yang musim lalu terlihat tumpul. Namun, di balik gemerlap penyerang baru, sorot tajam tertuju pada lini tengah. Kegagalan merekrut Carlos Baleba dari Brighton membuka jalan bagi Ugarte untuk menjadi pahlawan. Mampukah ia menjadi jenderal lapangan tengah yang dibutuhkan?

Musim lalu, Ugarte tampil dalam 42 pertandingan, mencetak dua gol dan enam assist. Statistik yang tak buruk, tetapi belum cukup untuk membenarkan banderol fantastisnya. Etos kerjanya memang tak perlu diragukan, agresivitas dan keberaniannya dalam duel bola pernah membakar semangat Old Trafford. Ia menawarkan keunggulan fisik dibandingkan Casemiro yang mulai menunjukkan efek usia.
Namun, Ugarte perlu naik kelas. Ia harus berani keluar dari zona nyaman. Manchester United selama ini terlalu bergantung pada Bruno Fernandes sebagai kreator tunggal. Ugarte punya potensi untuk menjadi pengatur tempo, mengendalikan permainan dari lini tengah, layaknya Paul Scholes atau Michael Carrick di era kejayaan Setan Merah. Namun, ia masih terlalu aman dalam mengoper bola, belum cukup agresif membangun serangan, dan kurang inisiatif mengatur ritme permainan.
Perbandingan dengan Declan Rice, lawan di laga kontra Arsenal, menunjukkan jurang yang perlu diatasi. Walau akurasi umpan keduanya hampir sama, Rice jauh lebih superior dalam kontribusi ofensif. Data statistik menjadi cermin yang jujur, menunjukkan bahwa Ugarte masih perlu berbenah.
Musim baru adalah kesempatan emas bagi Ugarte. Ia harus mampu menggabungkan agresivitasnya dengan keberanian menguasai permainan. Jika berhasil, ia tak hanya akan membenarkan harganya, tetapi juga menjelma menjadi motor penggerak Manchester United, membawa tim menuju kesuksesan. Pertandingan melawan Arsenal menjadi ujian sesungguhnya, sebuah momen pembuktian bagi gelandang berbakat asal Uruguay ini. Akankah ia menjadi bintang atau hanya sekadar pemain mahal? Kita tunggu saja.