infopali.co.id Malam ini, Sabtu (26/4) pukul 21.00 WIB, Molineux Stadium akan menjadi saksi bisakah Wolverhampton Wanderers menciptakan sejarah baru. Pertandingan melawan Leicester City yang sudah dipastikan terdegradasi, terasa seperti latihan terakhir sebelum Wolves memasuki liburan musim panas. Namun, bagi para pemain Wolves, ini adalah kesempatan emas untuk mengukir tinta emas dalam buku sejarah klub.
Tak ada yang menyangka Wolves akan berada di posisi ini. Setelah melewati masa-masa sulit, mereka kini menjelma menjadi raksasa yang tak terkalahkan. Lima kemenangan beruntun telah mereka raih, sebuah rekor yang menjadi bukti konsistensi dan mental baja para pemainnya. Kemenangan atas Southampton, West Ham, Ipswich, Tottenham, dan yang paling mengejutkan, Manchester United di Old Trafford, membuat Wolves bertengger nyaman di papan tengah klasemen. Mereka kini bukan hanya sekadar selamat dari jerat degradasi, tetapi juga mengincar posisi lebih tinggi. Ambisi ini bagaikan kereta api ekspres yang melaju kencang menuju tujuannya.

Jika Wolves berhasil menaklukkan Leicester, maka akan tercipta rekor baru: enam kemenangan beruntun di Premier League untuk pertama kalinya sejak tahun 1970. Sebuah pencapaian luar biasa yang akan menjadi warisan bagi para pemain, sebelum beberapa di antara mereka mungkin hijrah ke klub lain di bursa transfer musim panas nanti. Nama-nama seperti Matheus Cunha, Joao Gomes, dan Rayan Ait-Nouri sudah menjadi incaran banyak klub besar.
Sementara itu, Leicester City tengah menghadapi badai besar. Degradasi ke Championship telah menjadi kenyataan pahit. Kekecewaan mendalam terlihat dari reaksi kapten Jamie Vardy, yang meluapkan emosinya di media sosial. Sepuluh pertandingan tanpa kemenangan menjadi bukti betapa buruknya performa mereka. Satu-satunya harapan Leicester adalah finis di posisi tertinggi di antara tiga tim terdegradasi, namun peluang itu sangat tipis. Pertandingan melawan Wolves ini bagaikan kapal yang karam di tengah badai.
Situasi tim juga tak kalah menarik. Wolves kemungkinan masih tanpa Jose Sa dan Sam Johnstone di bawah mistar gawang. Daniel Bentley, yang tampil gemilang saat melawan Manchester United, berpeluang kembali menjadi pilihan utama. Hwang Hee-chan, Jean-Ricner Bellegarde, dan Pedro Lima masih diragukan tampil. Di kubu Leicester, Abdul Fatawu absen karena cedera. Pelatih Brendan Rodgers mungkin akan memberikan kesempatan kepada pemain muda, termasuk Jeremy Monga, wonderkid 15 tahun yang berpeluang mencatatkan rekor sebagai starter termuda sepanjang sejarah Premier League.
Prediksi skor? Wolves diprediksi akan menang mudah dengan skor 2-0. Performa impresif Wolves dan krisis yang melanda Leicester menjadi alasan utama prediksi tersebut. Pertandingan ini bukan hanya sekadar laga akhir musim, tetapi juga pertarungan antara ambisi dan keputusasaan. Akankah Wolves berhasil mengukir rekor bersejarah? Kita tunggu saja.