infopali.co.id Jelang laga semifinal Liga Champions yang super panas antara PSG dan Arsenal, aroma permusuhan bukan hanya datang dari lapangan hijau, tetapi juga dari jumlah tiket suporter. Situasi memanas bak laga final, PSG resmi melayangkan protes keras kepada UEFA terkait pemangkasan tiket untuk pendukung mereka di Emirates Stadium.
Pertandingan leg pertama di kandang Arsenal, Selasa malam nanti, diprediksi akan menjadi pertarungan sengit. PSG, yang masih terngiang kekalahan 0-2 di Emirates pada fase grup, datang dengan misi balas dendam dan ambisi besar untuk mencapai final Liga Champions pertama mereka sejak 2020. Namun, mimpi indah itu sedikit tercoreng oleh masalah alokasi tiket.

Awalnya, PSG mendapat jatah 3.000 tiket – sesuai regulasi UEFA yang menetapkan 5% dari kapasitas stadion. Namun, Kepolisian Metropolitan London tiba-tiba memangkasnya menjadi 2.500 tiket dengan alasan keamanan, terkait kerusakan kursi pada kunjungan sebelumnya. PSG sendiri mengklaim telah memperbaiki kerusakan tersebut dengan biaya sendiri.
RMC Sport melaporkan, protes resmi PSG ke UEFA tak membuahkan hasil. Upaya pendekatan ke otoritas lokal London pun gagal. PSG merasa keputusan ini sangat mengecewakan, apalagi mereka awalnya dijanjikan 3.000 tiket sebelum polisi turun tangan. Ketegangan makin terasa, terlebih dengan alokasi tiket untuk Arsenal di leg kedua di Parc des Princes yang juga dibatasi menjadi 2.000 tiket (di bawah 5% standar UEFA), meski PSG mendapat dispensasi khusus dari kepolisian setempat.
Arsenal Supporters Trust (AST) pun ikut bersuara, merasa dirugikan dan mendesak Arsenal untuk mengajukan protes ke UEFA. Mereka bahkan mendapat dukungan dari kelompok suporter Liverpool (Spirit of Shankly) dan Aston Villa, yang mengalami hal serupa saat bertandang ke Paris. “Ini tidak adil!” tegas Tim Payton dari AST kepada The Guardian. “Klub Inggris sering bertemu PSG, perubahan perlu dilakukan!”
Pertarungan di lapangan hijau sudah pasti akan sengit, namun pertarungan di luar lapangan ini seakan menjadi pemanasan tersendiri jelang laga yang menentukan tersebut. Akankah UEFA turun tangan? Kita tunggu saja babak selanjutnya dari drama tiket ini.