infopali.co.id Hakan Calhanoglu, maestro lapangan tengah Inter Milan, berbicara lantang jelang final Liga Champions. Setelah kegagalan pahit di Istanbul tahun lalu, kini ia dan timnya datang dengan tekad membara untuk membalaskan dendam. Ibarat singa yang terluka, Inter siap menerjang PSG di Allianz Arena.
Gelandang asal Turki ini mengakui kekalahan dari Manchester City di final 2023 menjadi pelajaran berharga. "Setelah kekalahan dari City, kami banyak memperbaiki diri. Kami lebih berpengalaman dan berkembang pesat sebagai sebuah tim," ujar Calhanoglu kepada Sky Sport Italia. Ia menunjuk kemenangan atas raksasa Eropa seperti Barcelona dan Bayern Munich sebagai bukti mental baja Nerazzurri. "Kami memberikan segalanya di lapangan. Itulah kunci keberhasilan kami," tambahnya.

Musim ini memang tak berjalan mulus bagi Inter. Scudetto lepas dari genggaman, Supercoppa Italiana dan Coppa Italia pun gagal direbut. Liga Champions menjadi satu-satunya harapan untuk menyelamatkan musim. "Kami gagal mempertahankan Scudetto, tapi penampilan kami sepanjang musim tetap impresif. Kami bangga masih bisa berjuang di final Liga Champions," tegas Calhanoglu. Ambisi meraih treble winners, seperti yang sempat diidamkan Inter sebelum akhirnya pupus, kini menjadi milik PSG.
Calhanoglu juga menekankan pentingnya menjaga mentalitas. Waktu bersama keluarga menjadi kunci untuk mengembalikan fokus dan semangat juang. "Setiap hari kami berlatih untuk menjadi lebih baik, bukan hanya pemain, tapi juga seluruh tim. Kekalahan mengajarkan kami banyak hal. Ini kesempatan kedua kami di final, dan kami ingin menyelesaikannya dengan baik, meski PSG adalah tim yang tangguh," tuturnya.
Pengalaman final di Istanbul tahun lalu, yang diakuinya sangat emosional karena digelar di negaranya sendiri, menjadi pembelajaran berharga. "Saya banyak belajar dari pengalaman itu. Semoga kali ini kami bisa tampil lebih baik," harapnya.
Terakhir, Calhanoglu mengakui kekuatan PSG yang bertabur bintang dan dilatih oleh juru taktik top. Namun, rasa hormat tak lantas membuat Inter gentar. "Kami menghormati PSG, tapi kami akan fokus dari menit pertama hingga akhir, seperti saat melawan Barcelona. Kami akan bermain dengan hati," pungkasnya. Pertandingan final diprediksi akan berjalan sengit, namun dengan semangat balas dendam dan pengalaman berharga, Inter siap memberikan kejutan di Munich. Akankah Nerazzurri mampu mengukir sejarah? Kita nantikan!