infopali.co.id Kegagalan Davide Frattesi di final Liga Champions bagai duri dalam daging bagi karirnya di Inter Milan. Pemain jebolan akademi AS Roma ini kembali menjadi penghuni bangku cadangan saat Inter dibantai 5-0 oleh Paris Saint-Germain. Padahal, ia sebelumnya mencetak gol krusial di perempat dan semifinal melawan Bayern Munchen dan Barcelona. Ketidakhadirannya di final seolah menjadi titik balik.
Situasi ini, bak bom waktu yang siap meledak, telah memicu ketegangan antara Frattesi dan pelatih Simone Inzaghi. Rumor berhembus, gelandang berusia 25 tahun itu mulai frustrasi dengan minimnya menit bermain. Ia merasa seperti bintang yang redup di tim sekelas Inter. Masa depannya di Nerazzurri pun kini penuh tanda tanya.
Dari kacamata Inter, kehilangan Frattesi akan menjadi kerugian besar. Namun, dinamika ruang ganti yang memanas terkadang lebih cepat mengakhiri sebuah cerita. AS Roma, klub yang pernah membesarkannya, siap menyambutnya pulang. Pada Januari lalu, Roma sudah mencoba memboyong Frattesi, namun harga 743 miliar rupiah yang dipatok Inter membuat negosiasi kandas.
Kini, dengan situasi Frattesi yang tak menentu, harga tersebut mungkin bisa dinegosiasikan ulang. Bahkan, Roma berencana menawarkan skema barter dengan memasukkan Nicola Zalewski, yang saat ini dipinjamkan ke Inter dengan opsi pembelian permanen 121 miliar rupiah. Namun, Roma tak sendirian dalam perburuan Frattesi. Napoli, juara Serie A musim 2024/2025, juga tertarik. Beberapa klub Liga Inggris pun ikut memantau situasi.
Sementara itu, Roma masih memiliki pekerjaan rumah lain, yaitu menentukan nasib Tammy Abraham. Penyerang asal Inggris itu baru saja menyelesaikan masa pinjaman di Milan dengan performa yang kurang memuaskan. Pelatih baru Roma, Gian Piero Gasperini, akan mengevaluasi Abraham. Jika tak sesuai rencana, Abraham bisa masuk daftar jual, membuka peluang bagi Frattesi untuk mengisi lini tengah atau serang Roma. Akankah Frattesi kembali ke pelukan Roma? Kita tunggu saja kelanjutannya.
