infopali.co.id Pelatih PSG, Luis Enrique, bagai benteng kokoh yang tak tergoyahkan. Jelang laga panas semifinal Piala Dunia Antar Klub melawan Real Madrid, ia dengan dinginnya menolak membahas masa lalu Kylian Mbappe, mantan anak emas yang kini menjadi lawan di lapangan. Pertanyaan soal Mbappe dianggapnya hanya sekadar nostalgia, sementara fokusnya tertuju pada masa depan, bagai kapal yang mengarungi samudra menuju pelabuhan kemenangan.
Kepergian Mbappe ke Real Madrid musim panas lalu memang sempat menimbulkan gelombang kejut. Namun, Enrique, dengan strategi briliannya, mampu meramu tim PSG menjadi lebih solid dan berbuah manis dengan gelar Liga Champions pertama mereka. Kini, ia seolah berkata, "Masa lalu biarlah berlalu, yang penting adalah laga di depan mata."

Pertandingan di MetLife Stadium ini diprediksi akan diwarnai sambutan dingin dari fans PSG untuk Mbappe. Namun, Enrique tak mau terjebak dalam emosi. Baginya, menghadapi Real Madrid, klub yang disebutnya sebagai raksasa sepak bola dunia, adalah motivasi tersendiri. Ia menganggap capaian PSG sampai ke semifinal sudah membuktikan kerja keras timnya.
Enrique juga menolak membandingkan Achraf Hakimi dengan rekrutan baru Real Madrid, Trent Alexander-Arnold. Namun, ia tak ragu memuji Hakimi sebagai salah satu bek kanan terbaik yang pernah dilatihnya. Baginya, setiap pemain di turnamen ini adalah bintang dengan kualitas mumpuni.
Konferensi pers Real Madrid sempat molor, menambah bumbu drama jelang laga sengit ini. PSG dan Real Madrid akan memperebutkan tiket final, di mana Chelsea sudah menunggu. Pertandingan ini dijamin akan menjadi pertarungan epik, sebuah pertempuran sengit di atas lapangan hijau yang penuh dengan intrik dan strategi. Akankah PSG berhasil membungkam mantan bintangnya? Kita tunggu saja!