infopali.co.id Dani Ceballos, dulu dikenal sebagai "Sang Penyihir" di lapangan hijau, kini tengah berada di persimpangan jalan. Kariernya di Real Madrid, yang pernah menjanjikan, tampaknya menuju babak akhir. Setelah tersingkirnya Real Madrid dari Piala Dunia Antarklub 2025—kejutan yang mengguncang Santiago Bernabéu—nama Ceballos mencuat sebagai salah satu pemain yang masa depannya dipertanyakan.
Minimnya menit bermain Ceballos menjadi sorotan utama. Laporan dari MARCA menyebutkan, total waktu bermainnya hanya 70 menit sepanjang turnamen! Rinciannya? 30 menit melawan Pachuca, 16 menit kontra Salzburg, 1 menit melawan Juventus, dan 23 menit di laga perebutan tempat ketiga melawan Borussia Dortmund. Angka-angka itu berbicara lebih keras daripada kata-kata, menggambarkan betapa ia terpinggirkan di bawah asuhan Xabi Alonso. Pelatih lebih memilih mempercayakan lini tengah pada talenta muda seperti Arda Güler, bak bintang baru yang siap bersinar.

Situasi ini bukan yang pertama kali dialami Ceballos. Namun, absennya di momen-momen krusial musim ini bisa menjadi penentu. Dengan kepergian Modric dan Kroos, Real Madrid mungkin berpikir dua kali untuk melepas gelandang berpengalaman lainnya. Kembali ke Real Betis, klub yang telah lama menjadi rumahnya, menjadi opsi yang menarik. Namun, kontraknya hingga 2027, menjadi batu sandungan. Biaya transfer dan struktur gaji bisa menjadi penghalang besar.
Saat ini, Ceballos memilih untuk menunggu, mengamati peluang yang ada di bursa transfer. Real Madrid mungkin masih mempertahankannya sebagai pemain pelapis, terutama jika Arda Güler masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Namun, pramusim mendatang akan menjadi ujian sesungguhnya. Ini adalah panggung terakhir Ceballos untuk menunjukkan bahwa ia masih layak mengenakan seragam putih kebanggaan Madrid. Jika tidak, musim panas ini bisa menjadi akhir dari kisah "Penyihir" di ibukota Spanyol. Akankah ia kembali menebar sihirnya di tempat lain? Kita tunggu saja.