infopali.co.id Xabi Alonso, juru taktik Real Madrid, mengatakan bahwa laga melawan Juventus di Piala Dunia Antar Klub bukan sekadar pertandingan biasa. Bagi Alonso, setiap laga di fase gugur adalah final, dan Juventus, meski sempat tersandung, tetaplah Juventus—gajah tua sepak bola Eropa yang menyimpan taji tajam. Pernyataan ini muncul menjelang duel yang diprediksi akan menjadi pertarungan sengit bak pertarungan gladiator.
Juventus, meski sempat menelan kekalahan dari Manchester City, bukan tim yang bisa diremehkan. Kekalahan tersebut terjadi saat mereka menurunkan skuad pelapis, setelah memastikan tempat di babak selanjutnya. Kini, Si Nyonya Tua siap membungkam keraguan dan menunjukkan taringnya. Mereka mungkin tak secemerlang Real Madrid secara individu, namun kekuatan kolektif dan taktik mereka yang matang menjadi senjata ampuh. Ini adalah kesempatan emas bagi Juventus untuk membuktikan bahwa mereka mampu menumbangkan raksasa Eropa seperti Real Madrid.
Di kubu Real Madrid, suasana lebih cerah setelah kemenangan telak 3-0 atas Salzburg. Pertandingan tersebut dianggap sebagai penampilan terbaik Los Blancos di bawah arahan Alonso. Meskipun di babak kedua permainan sedikit menurun, kemenangan ini menunjukkan peningkatan signifikan dan menjadi sinyal kesiapan Real Madrid untuk melaju lebih jauh.
Namun, sorotan juga tertuju pada pilihan Alonso di lini pertahanan. Ia masih mempertimbangkan untuk memainkan Rudiger, sementara Raul Asencio yang sudah pulih dari cedera, belum tentu menjadi pilihan utama. Keputusan ini memicu berbagai spekulasi, dari hukuman untuk Asencio hingga kepercayaan penuh Alonso kepada Rudiger dan Huijsen. Yang pasti, persaingan di lini belakang Real Madrid semakin ketat. Asencio harus berjuang keras untuk merebut kembali posisinya. Pertandingan ini bak pertarungan dua raksasa, siapakah yang akan keluar sebagai pemenang? Kita nantikan saja.
