infopali.co.id Bursa transfer musim panas ini menyajikan kejutan. Ansu Fati, bintang muda yang sempat bersinar di Barcelona, menolak pinangan Chelsea yang kaya raya dan memilih hijrah ke AS Monaco di Ligue 1. Keputusan ini bagai bom waktu yang meledak di dunia sepak bola, membuat banyak orang bertanya-tanya: apa alasannya?
Sang pemain yang usianya masih 22 tahun ini, setelah melewati musim 2024/25 yang kurang memuaskan di Barcelona, tampaknya sudah siap untuk memulai babak baru dalam kariernya. Proses transfer ke Monaco sendiri berupa pinjaman dengan opsi pembelian, dengan detail akhir yang masih dalam tahap negosiasi. Namun, satu hal yang sudah jelas: uang bukanlah segalanya bagi Fati.

Menurut laporan Mundo Deportivo, Monaco berhasil membujuk Fati bukan dengan bujuk rayu materi, melainkan dengan janji manis berupa menit bermain yang konsisten. Pelatih Adi Hutter, dengan penuh percaya diri, menawarkan jaminan tempat utama kepada Fati. Bayangkan, Hutter bahkan berjanji akan memainkan Fati sebagai starter dalam 10 pertandingan beruntun – terlepas dari performa mencetak golnya! Janji tersebut, ditambah lagi dengan obrolan persuasif dari CEO Monaco, Thiago Scuro, akhirnya mampu meluluhkan hati Fati.
Faktor lain yang krusial adalah kesempatan bermain di Liga Champions. Monaco menawarkan panggung Eropa yang bergengsi, sesuatu yang mungkin sulit didapat Fati di Chelsea. Situasi di Stamford Bridge terlalu ramai dengan penyerang-penyerang top. Fati tampaknya masih trauma melihat nasib Joao Felix, mantan pemain pinjaman Barcelona yang kesulitan mendapatkan tempat di Chelsea. "Lihat saja apa yang terjadi pada Joao Felix," kata sumber dari kubu Fati, menjelaskan alasan penolakan terhadap tawaran The Blues.
Kesimpulannya, Ansu Fati memilih Monaco bukan karena iming-iming finansial, melainkan karena janji bermain reguler dan kesempatan bersinar di kancah Eropa. Ini adalah kisah tentang seorang pemain muda yang memprioritaskan perkembangan kariernya, bukan sekadar mengejar gengsi dan kekayaan. Monaco telah berhasil memenangkan pertarungan ini, bukan dengan dompet tebal, tetapi dengan hati yang tulus dan rencana yang terukur.