infopali.co.id Kemenangan tipis 1-0 Arsenal atas Manchester United akhir pekan lalu seakan menjadi pembuka babak baru. Namun, di balik euforia kemenangan, Mikel Arteta, sang arsitek tim, sudah menatap jauh ke depan, bahkan hingga bursa transfer musim panas mendatang. Ia mengincar Frenkie de Jong dari Barcelona, sebuah langkah yang bisa dibilang berani dan penuh perhitungan. Layaknya seorang jenderal yang menyiapkan strategi perang, Arteta tampaknya ingin memperkuat lini tengah The Gunners dengan amunisi kelas wahid.
Laporan dari Spanyol menyebutkan bahwa Arteta melihat De Jong sebagai kunci untuk mengangkat performa Arsenal ke level berikutnya. Musim panas ini, Arsenal telah menggelontorkan dana fantastis untuk memboyong Viktor Gyokeres dan Martin Zubimendi. Kedua pemain ini diharapkan menjadi tulang punggung tim, namun ambisi Arteta rupanya tak berhenti sampai di situ.
Kedatangan De Jong akan menimbulkan dinamika baru di lini tengah Arsenal. Zubimendi siap mengisi posisi gelandang bertahan, sementara Declan Rice semakin kokoh di posisi nomor delapan. Namun, pertanyaan besar muncul: apakah De Jong mampu menembus starting eleven dengan keberadaan Martin Odegaard sebagai kapten dan pengatur serangan utama?
De Jong, master dalam penguasaan bola dan distribusi akurat, bukanlah seorang kreator serangan ulung. Statistik assist-nya dalam tujuh musim terakhir memang tak mencolok. Namun, Arteta melihat lebih dari sekadar angka. Pengalaman De Jong di Barcelona, kemampuannya mengendalikan bola di bawah tekanan, dan distribusi bola yang presisi, diyakini Arteta sebagai aset berharga untuk menambah kedalaman dan stabilitas tim.
Namun, jalan Arteta tak sepenuhnya mulus. Tiga musim terakhir selalu berakhir dengan Arsenal sebagai runner-up. Tekanan semakin besar, terlebih debut Gyokeres yang kurang impresif menimbulkan pertanyaan. Jika musim 2025/26 kembali gagal menghasilkan gelar juara liga, kursi Arteta di Emirates Stadium bisa saja menjadi panas. Kemenangan atas Manchester United hanyalah sebuah langkah kecil, tantangan sesungguhnya masih menanti. Akankah De Jong menjadi kunci sukses Arteta, atau justru menambah kompleksitas strategi The Gunners? Kita tunggu saja kelanjutannya.
