infopali.co.id Bintang Real Madrid, Jude Bellingham, menumpahkan kekesalannya bak gunung meletus! Gelandang muda berbakat ini melayangkan kritik pedas terhadap kualitas lapangan Piala Dunia Antar Klub FIFA di Amerika Serikat. Menurutnya, lapangan yang dipakai bagai medan perang yang tak ramah, bukan lapangan hijau nan elok.
Usai Real Madrid menekuk Pachuca 3-1, Bellingham mengungkapkan permukaan lapangan yang keras “menyiksa” lututnya. Pantulan bola pun tak menentu, membuat permainan jadi sulit dan tak nyaman. Ia menekankan, meski cuaca panas menjadi tantangan semua tim, kualitas lapangan yang buruk adalah masalah serius yang mengancam keselamatan dan kenyamanan pemain. Ini bukan hanya mengurangi kualitas pertunjukan bagi penggemar, tapi juga berpotensi membahayakan kebugaran atlet. Bellingham berharap FIFA mendengarkan jeritan hati para pemain dan segera berbenah sebelum Piala Dunia 2026, yang rencananya akan menggunakan lima dari dua belas stadion yang sama.

Selain masalah lapangan yang bagai duri dalam daging, Bellingham juga mengungkapkan akan menjalani operasi bahu setelah turnamen. Ia mengaku sudah lama menahan rasa sakit, dan meski kini sudah berkurang, ia tetap merasa kelelahan bermain dengan penyangga bahu. Ia tak sabar untuk kembali beraksi tanpa beban, dan mengucapkan terima kasih kepada tim medis yang telah setia mendampinginya.
Di laga melawan Pachuca, Bellingham mencetak gol pembuka yang kemudian disusul oleh Arda Guler dan Federico Valverde. Pelatih Madrid, Xabi Alonso, memuji penampilan gelandang-gelandangnya yang cerdik memanfaatkan celah pertahanan lawan. Alonso mengakui bahwa mereka sempat membahas strategi pergerakan gelandang ke kotak penalti di jeda minum, dan hasilnya terbukti efektif. Meski bermain dengan sepuluh pemain sejak menit ketujuh akibat kartu merah Raul Asencio, Madrid tetap kokoh dan disiplin. Alonso menekankan pentingnya keseimbangan antara bertahan dan menyerang. Kemenangan ini, baginya, berharga dari sisi teknis dan semangat tim.
Kritik Bellingham ini bukan sekadar keluhan, tetapi seruan agar FIFA lebih serius memperhatikan keselamatan dan kenyamanan para pemain, pusat dari pertunjukan sepak bola dunia. FIFA harus bertindak, sebelum kritik ini berubah menjadi bencana.