infopali.co.id Musim panas ini, Arsenal seperti singa lapar yang mengintai mangsa. Setelah musim lalu gagal meraih gelar Premier League, Meriam London siap bertransformasi. Mikel Arteta, sang juru taktik, telah menginstruksikan Andrea Berta, direktur olahraga baru, untuk menyuntikkan "adrenalin gol" dan kreativitas ke dalam skuadnya. Beberapa pemain telah dilepas, beberapa lainnya mendapat kontrak baru, namun belum ada wajah baru yang resmi bergabung.
Nama Viktor Gyokeres mencuat. Mantan manajer Everton, Sean Dyche, memuji striker Coventry City itu sebagai pemain "berkelas". Menurutnya, Gyokeres bukan hanya sekadar mesin gol, tetapi juga punya visi permainan yang luas—sesuatu yang langka di zaman modern ini. Dyche menambahkan, mencari striker murni ibarat mencari jarum di tumpukan jerami, stoknya terbatas di pasaran.
Sementara itu, Martim Fernandes, bek kanan muda Porto yang bersinar di kompetisi domestik dan Piala Dunia Antar Klub, juga masuk radar Arsenal. Namun, dengan trio Ben White, Jurrien Timber, dan Takehiro Tomiyasu, kebutuhan akan Fernandes masih dipertanyakan.
Lalu muncul wacana mengejutkan dari pundit talkSPORT, Andy Goldstein. Ia mengusulkan Lionel Messi sebagai solusi lini depan Arsenal! Goldstein berpendapat Messi, meski berusia 37 tahun, lebih mumpuni daripada Kai Havertz di posisi penyerang tengah. Namun, pandangan ini disambut skeptis. Messi memang bintang besar, tetapi Arsenal mungkin lebih membutuhkan striker murni yang sesuai strategi jangka panjang, bukan sekadar nama besar untuk efek kejutan sesaat. Arsenal butuh pemain yang bisa jadi "mesin gol" konsisten, bukan sekadar "kembang api" sementara. Pertanyaan besarnya kini, siapakah yang akan dipilih Arteta untuk melengkapi amunisinya? Kita tunggu saja babak selanjutnya!
