infopali.co.id Chelsea meraih kemenangan 1-0 atas Benfica, tetapi noda kartu merah kembali menghantui. Joao Pedro menjadi pemain ketiga yang diusir wasit dalam empat laga terakhir, membuat pelatih Enzo Maresca meradang dan memberikan peringatan keras kepada skuadnya.
Gol tunggal Chelsea lahir dari bunuh diri Richard Rios, namun keunggulan itu terasa hambar. Benfica, yang dilatih Jose Mourinho, memberikan perlawanan sengit. Kartu merah Pedro di menit akhir kian menambah pelik situasi.
Maresca menilai masalah ini bukan soal niat jahat, melainkan keputusan yang terburu-buru. Ia mencontohkan kasus Robert Sanchez dan Trevoh Chalobah. Menurutnya, Pedro bahkan tak menyentuh lawan, namun aksinya tetap dianggap berbahaya.
"Terkadang lebih baik kebobolan satu gol daripada kehilangan pemain," ujar Maresca, menyiratkan bahwa bermain dengan 10 orang sama saja memberikan handicap bagi tim. Ia ingin pemainnya lebih bijak dalam mengambil keputusan.
Maresca tak terlalu khawatir, namun ia menekankan bahwa situasi ini harus dihindari. Disiplin adalah harga mati untuk menjaga stabilitas tim di tengah jadwal padat. Kartu merah bak duri dalam daging, yang bisa menusuk kapan saja dan merugikan tim.
Mourinho Kembali ke Stamford Bridge
Laga ini juga menjadi ajang reuni bagi Jose Mourinho. Sambutan hangat dari fans Chelsea membuatnya terharu.
"Saya tidak hidup dari kenangan, melainkan dari hasil pertandingan," ujar Mourinho. Namun, ia tetap merasa terhormat atas sambutan tersebut.
Mourinho menegaskan bahwa tekanan untuk selalu menang adalah bagian dari DNA-nya sebagai pelatih. Ia selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi tim yang dilatihnya.
Kemenangan tipis ini menjadi modal penting bagi Chelsea. Namun, Maresca sadar betul bahwa perbaikan disiplin adalah kunci untuk menghindari kerugian di masa depan.
