infopali.co.id Drama tanpa gol tersaji di MetLife Stadium saat Fluminense dan Borussia Dortmund bentrok dalam laga FIFA Club World Cup 2025. Pertandingan yang diprediksi bak pertarungan raksasa ini justru berakhir dengan skor kacamata 0-0. Sebuah pertarungan yang menunjukan betapa pentingnya finishing di sepakbola, layaknya kunci yang tak bisa membuka gembok.
Babak pertama dibuka dengan tempo tinggi. Jhon Arias, bintang Fluminense, langsung menjadi pusat perhatian setelah dilanggar keras oleh Ramy Bensebaini, yang pun diganjar kartu kuning. Arias, bak meteor yang menyambar, beberapa kali mengancam gawang Dortmund, namun sayang, bola selalu melenceng tipis. Fluminense mendominasi penguasaan bola, namun pertahanan Dortmund yang kokoh bak tembok baja membuat mereka kesulitan menembus pertahanan. Hingga turun minum, skor masih 0-0, sebuah kebuntuan yang menegangkan.

Babak kedua, intensitas permainan sedikit menurun. Dortmund mendapatkan peluang emas, namun gagal dimaksimalkan. Di sisi lain, Fluminense mendapatkan dua peluang beruntun yang mengancam gawang Gregor Kobel, kiper Dortmund yang tampil gemilang bak penjaga benteng terakhir. Berbagai pergantian pemain dilakukan kedua tim, namun tak mampu memecah kebuntuan. Hingga peluit panjang berbunyi, skor 0-0 tetap bertahan.
Pertandingan ini menjadi bukti bahwa dominasi penguasaan bola saja tak cukup untuk meraih kemenangan. Fluminense memang tampil menyerang dan menciptakan peluang, namun ketajaman di lini depan menjadi kunci yang hilang. Arias, meskipun tampil impresif, belum mampu mencetak gol. Dortmund, dengan pertahanan yang solid, berhasil menahan gempuran Fluminense dan mengamankan poin penting. Sebuah laga yang penuh drama, tetapi tanpa gol. Laga ini menjadi pelajaran berharga: Sepak bola bukan hanya tentang penguasaan bola, tetapi juga tentang penyelesaian akhir.