infopali.co.id Terinspirasi kemegahan Santiago Bernabeu, Arsenal berancang-ancang merombak Emirates Stadium menjadi arena kebanggaan London. Ambisi besar ini bukan sekadar mempercantik wajah stadion, melainkan juga mengukuhkan posisi finansial klub di tengah sengitnya persaingan Liga Primer Inggris.
Klub berjuluk The Gunners itu tengah menggodok berbagai opsi untuk memperluas kapasitas Emirates, membidik angka lebih dari 70.000 kursi dari kapasitas saat ini 60.704. Jika terwujud, Emirates akan menyalip London Stadium dan Tottenham Hotspur Stadium, menjadi stadion klub terbesar di ibu kota Inggris.

Langkah ini dianggap krusial untuk menjaga daya saing finansial Arsenal. Peningkatan pendapatan pertandingan menjadi salah satu fokus utama, dengan harapan bisa melampaui catatan musim lalu yang mencapai Rp 2,9 Triliun.
Layaknya Real Madrid yang sukses mendongkrak pendapatan setelah merenovasi Bernabeu, Arsenal berharap transformasi Emirates akan membawa dampak serupa. Stadion yang lebih modern dan berkapasitas besar akan menjadi magnet bagi penggemar dan sponsor.
Selama proses renovasi, Arsenal kemungkinan akan "mengungsi" sementara ke Wembley, mengikuti jejak Tottenham Hotspur. Pengalaman klub lain yang pernah merenovasi stadion, seperti Real Madrid dan Barcelona, menjadi pelajaran berharga dalam menata transisi.
Proyek ambisius ini juga melibatkan Otto Maly, anggota dewan baru Arsenal yang memiliki rekam jejak mentereng dalam pembangunan stadion megah di Amerika Serikat. Keahliannya diharapkan dapat mewujudkan visi modernisasi Emirates.
Dengan suntikan dana dan pengalaman yang mumpuni, Arsenal berharap proyek ini menjadi tonggak kebangkitan klub. Emirates bukan hanya sekadar stadion, tetapi juga simbol ambisi jangka panjang untuk menantang dominasi klub-klub elite Eropa.