infopali.co.id Drama di Gtech Stadium! Chelsea, yang sempat berada di ambang kemenangan atas Brentford (2-2), harus gigit jari karena blunder pemain anyar mereka, Alejandro Garnacho. Debut sang winger yang diboyong dari Manchester United dengan mahar fantastis Rp 890 miliar, berakhir pahit bak pil pahit yang ditelan.
Pertandingan yang berlangsung Minggu dini hari WIB itu memang menyajikan laga menegangkan. Chelsea sempat tertinggal, namun Cole Palmer berhasil menyamakan kedudukan. Garnacho, yang masuk sebagai pemain pengganti, ikut andil dalam gol kedua Chelsea lewat aksi Moises Caicedo. Stadion Gtech seketika bergemuruh, euforia kemenangan membuncah bak air bah.

Namun, sepak bola memang penuh kejutan. Layaknya pisau bermata dua, kegembiraan Chelsea sirna seketika di masa injury time. Lemparan jauh Kevin Schade membongkar pertahanan Chelsea yang terlihat lengah. Fabio Carvalho, yang lolos dari pengawalan Garnacho, dengan dingin menceploskan bola ke gawang. Skor imbang 2-2!
Garnacho, yang sebelumnya menjadi pahlawan, kini berubah menjadi kambing hitam. Jamie Redknapp dan Gianfranco Zola, dua legenda Chelsea, menilai Garnacho lalai menjaga pergerakan Carvalho. Mereka menyoroti fokus Garnacho yang terlalu terpaku pada bola, hingga mengabaikan pergerakan lawan. Sebuah kesalahan fatal yang berujung pada kehilangan dua poin berharga.
Tentu saja, kesalahan Garnacho ini menjadi santapan lezat bagi fans Manchester United. Di media sosial, sindiran pedas bertebaran bak hujan meteor. Mereka mencemooh selebrasi Garnacho yang berlebihan usai gol Caicedo, yang kemudian berbanding terbalik dengan blunder fatalnya.
Chelsea harus menelan pil pahit, sementara Brentford tersenyum puas dengan hasil imbang dramatis tersebut. Mungkin, ini pelajaran berharga bagi Garnacho: dalam sepak bola, fokus dan antisipasi sama pentingnya dengan skill individu.