infopali.co.id Zinedine Zidane, maestro lapangan hijau yang namanya bersinar bak bintang, baru-baru ini melontarkan pernyataan mengejutkan. Ia menilai Andres Iniesta, si penyihir lapangan tengah, layak menggenggam Ballon d’Or 2010. Pernyataan ini muncul menjelang pengumuman Ballon d’Or 2025, di mana nama-nama seperti Lamine Yamal, Ousmane Dembele, dan Kylian Mbappe bersaing memperebutkan penghargaan bergengsi tersebut.
Zidane, yang pernah merasakan manisnya mengangkat trofi Ballon d’Or pada 1998, mengungkapkan kekagumannya pada Iniesta. Baginya, Iniesta bukan sekadar pemain Barcelona, melainkan maestro sepak bola yang setiap sentuhannya bak puisi di atas lapangan. Ia bahkan menyebut pensiunnya Iniesta sebagai duka bagi para pencinta sepak bola dunia. Pertemuannya dengan Iniesta semakin memperkuat kesan tersebut; kerendahan hati Iniesta yang kontras dengan permainannya yang luar biasa.
Zidane menegaskan, penampilan Iniesta di Piala Dunia 2010, termasuk gol penentu kemenangan di final, seharusnya cukup untuk mengantarnya ke puncak Ballon d’Or. Namun, takdir berkata lain. Lionel Messi yang kala itu menjadi raja lapangan hijau, merebut penghargaan tersebut, dengan Iniesta dan Xavi Hernandez, rekan setimnya di Barcelona, melengkapi podium sebagai bukti kehebatan La Masia.
Iniesta sendiri, dengan rendah hatinya yang khas, melihat momen bersejarah tersebut sebagai sebuah anugerah. Ketiga pemain jebolan La Masia berdiri bersama di podium, sebuah pemandangan yang lebih berharga daripada penghargaan individu. Meskipun demikian, pencapaian Iniesta tak terbantahkan; ia masuk tiga besar Ballon d’Or 2012, mengukuhkan statusnya sebagai salah satu gelandang terbaik sepanjang masa. Kegagalannya meraih Ballon d’Or tak mengurangi sedikit pun kilau bintangnya di jagat sepak bola. Ia tetap legenda yang pantas dikenang.
