Kemenangan Pahit Azzurri: Air Mata di Balik Gol ke Gawang Moldova!

Kemenangan Pahit Azzurri: Air Mata di Balik Gol ke Gawang Moldova!

infopali.co.id Kemenangan 2-0 Italia atas Moldova di kualifikasi Piala Dunia 2026 terasa seperti secangkir espresso dingin: pahit. Ya, tiga poin penting diraih di Stadion Mapei, Reggio Emilia, namun bayang-bayang pemecatan Luciano Spalletti menghantui euforia kemenangan. Seperti melodi yang terputus di tengah klimaksnya, suasana gembira sirna tergantikan oleh kesedihan yang mendalam.

Andrea Cambiaso, salah satu pencetak gol, mengakui performa timnya kurang meyakinkan. "Kami ingin memberikan perpisahan yang lebih baik untuk Spalletti," ujarnya, suaranya bergema dengan nada pilu. Kepergian pelatih yang di mata para pemainnya memiliki semangat dan cinta besar terhadap sepak bola itu terasa seperti pukulan telak. Seolah-olah, gol-gol indah itu hanya sekadar pemanis luka.

Kemenangan Pahit Azzurri: Air Mata di Balik Gol ke Gawang Moldova!
Gambar Istimewa : gilabola.com

Spalletti sendiri, dalam laga pamungkasnya, mengakui kesulitan yang dihadapi timnya. Padatnya jadwal klub membuat fisik pemain terbebani. Ia mengatakan, "Seandainya saya punya pilihan pemain yang lebih bugar, mungkin hasilnya akan berbeda." Kalimat itu seakan menjadi pengakuan akan beban berat yang dipikulnya.

Pelatih yang dipecat setelah kekalahan 0-3 dari Norwegia itu merasa gagal membawa perubahan signifikan. Ia menganggap dirinya bertanggung jawab atas performa buruk tim, mengingat dirinya sendiri yang memilih para pemain. Jadwal pertandingan yang menempatkan laga tandang ke Oslo di akhir musim disebutnya sebagai faktor krusial yang turut mempengaruhi performa tim.

Cambiaso dan rekan-rekannya, meski profesional, mengakui rasa sakit yang mendalam atas pemecatan Spalletti. "Setiap kali pelatih dipecat, kami merasa bertanggung jawab," kata Cambiaso. Mereka seolah merasakan beban moral yang tak ringan.

Meskipun Moldova tak memberikan perlawanan berarti, pertandingan terasa berat. Gol Raspadori dan Cambiaso hanya cukup untuk mengamankan tiga poin, namun tekanan besar terlihat jelas di bangku cadangan dan ruang ganti. Jalan menuju Piala Dunia 2026 masih panjang dan terjal, apalagi kini Italia harus berjuang di Grup I yang dipimpin Norwegia dengan sempurna. September mendatang, wajah baru akan duduk di kursi pelatih, menggantikan Spalletti yang meninggalkan tim dalam keadaan penuh tekanan dan rasa belum tuntas. Kisah ini bak drama sepak bola yang menyayat hati.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *