infopali.co.id Bursa transfer musim panas kembali memanas! Mimpi Luis Diaz merapat ke Camp Nou bak bola liar yang sulit diprediksi. Sang penyerang Liverpool itu harus meniru strategi jitu Raphinha jika ingin berseragam Barcelona. Kisah sukses Raphinha dua tahun silam menjadi petunjuk penting. Kala itu, ia menolak pinangan klub-klub kaya Liga Inggris, memilih setia menunggu Barcelona, dan akhirnya mimpi itu terwujud dengan banderol fantastis senilai Rp 1 triliun.
Kini, skenario serupa mungkin terulang. Diaz, yang dibanderol Rp 1,57 triliun oleh Liverpool, menghadapi jalan berliku. Kontraknya masih panjang hingga 2027, ditambah tawaran perpanjangan kontrak dari Liverpool senilai Rp 65 miliar per tahun. Barcelona, terkendala masalah finansial dan regulasi Financial Fair Play, belum bisa bergerak cepat. Anggaran mereka baru akan jelas pertengahan Juli.
Namun, Deco, direktur olahraga Barcelona, dan pelatih baru Hansi Flick, tertarik dengan Diaz. Mereka melihatnya sebagai amunisi penting untuk memperkuat skuad. Namun, tanpa kepastian finansial, Barcelona belum bisa melayangkan tawaran resmi. Jalan menuju Camp Nou bagi Diaz, seperti melewati lorong sempit dan berliku.
Maka, Diaz perlu meniru Raphinha: menunjukkan komitmen kuat. Sumber menyebutkan Diaz adalah fans Barcelona sejak kecil. Jika hasratnya membara, menolak perpanjangan kontrak dari Liverpool bisa jadi langkah awal. Sebuah lompatan berani yang bisa mengantarkannya ke pelukan Barcelona.
Situasi semakin rumit dengan masa depan Ansu Fati yang belum pasti. Meskipun sudah ada kesepakatan lisan dengan AS Monaco, proposal tertulis belum diterima Barcelona. Klub Catalan ingin detail termasuk opsi pembelian dan pembagian hak jual kembali tercantum resmi sebelum memberikan lampu hijau. Ini menunjukkan kehati-hatian Barcelona dalam mengelola keuangan dan tetap kompetitif di bawah arahan Hansi Flick. Sebuah permainan catur finansial yang rumit dan penuh strategi.
