infopali.co.id Benjamin Sesko, bomber anyar Manchester United seharga Rp1,4 triliun, masih tumpul di awal musim. Ketajamannya yang diharapkan jadi senjata mematikan Setan Merah, justru seperti terhalang tembok tebal. Apakah ia akan menjadi investasi gagal? Sebuah prediksi mengejutkan muncul dari legenda Man United, Louis Saha.
Saha, melalui The Athletic FC Podcast, mengungkapkan kelemahan vital Man United: lini tengah. Ia menyebutnya sebagai "mata rantai terlemah" yang menghambat aliran bola ke lini depan. Tanpa pasokan amunisi yang memadai, Sesko bagai mesin perang tanpa peluru. "Sesko punya potensi luar biasa, tetapi tanpa suplai bola yang mumpuni dari tengah, ia seperti pesawat tempur tanpa bahan bakar," ujar Saha.

Meskipun demikian, Saha tetap memuji kualitas Sesko. Postur tinggi, teknik mumpuni, dan pergerakannya yang cerdas membuatnya yakin sang pemain akan berkembang pesat. "Dia akan mencetak gol lewat sundulan, tekniknya bagus, dan pergerakannya sudah kelas atas. Saya yakin ia akan mendapat banyak peluang," tambahnya, seakan memberikan suntikan semangat.
Namun, Saha juga menekankan pentingnya peran rekan setim Sesko. Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo, dua penyerang sayap baru, harus meningkatkan performa. Jika tidak, Sesko akan terus kesulitan mencetak gol. Kegagalan mendatangkan gelandang incaran, Carlos Baleba dari Brighton karena harga yang terlalu tinggi, semakin memperparah masalah.
Hingga kini, Sesko baru tampil empat kali untuk United—tiga di antaranya sebagai pemain pengganti—dan belum mencetak gol. Ia perlu segera menjawab keraguan dan membuktikan bahwa harga selangitnya sepadan dengan kemampuannya di Old Trafford. Apakah Sesko bisa memecah kebuntuan dan menjelma jadi mesin gol? Kita tunggu saja babak selanjutnya.