infopali.co.id Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, seperti melukiskan sebuah simfoni baru di Old Trafford. Setelah melewati musim lalu yang bak mimpi buruk, kini ia melihat skuadnya menjelma menjadi mesin tempur yang lebih percaya diri, lincah, dan bugar. Perombakan besar di bursa transfer musim panas, mendatangkan bintang-bintang seperti Matheus Cunha, Bryan Mbeumo, dan Benjamin Sesko, terbukti ampuh menyuntikkan adrenalin baru ke dalam tim.
Hasilnya? Manchester United melesat bak meteor di pramusim tanpa terkalahkan, dan meskipun menelan kekalahan tipis 1-0 dari Arsenal di laga perdana Liga Inggris akibat blunder kiper cadangan, Amorim melihat secercah harapan yang terang benderang. Ia melihat para pemainnya bermain dengan kebebasan yang belum pernah terlihat sebelumnya. Pemahaman taktik yang semakin matang membuat mereka bergerak lebih natural, tak lagi terbebani pikiran rumit di lapangan. "Mereka seperti burung yang baru belajar terbang, kini sudah mampu menjelajahi langit dengan bebas," ujar Amorim, menggunakan metafora ringan.

Tak hanya mentalitas, fisik para pemain juga mengalami peningkatan signifikan. Data menunjukkan peningkatan kecepatan reaksi dan daya tahan. Amorim mencontohkan bagaimana para pemain, termasuk Casemiro, mampu melakukan sprint penuh untuk menghentikan laju Martin Odegaard di laga melawan Arsenal. "Itulah perbedaannya! Tempo dan keseriusan yang tak terlihat musim lalu," tegasnya. Konsistensi dalam hal-hal kecil inilah yang menurut Amorim menjadi kunci kebangkitan Setan Merah.
Namun, perjalanan menuju puncak masih panjang. Manchester United akan menghadapi Fulham tanpa beberapa pemain kunci seperti Lisandro Martinez dan Noussair Mazraoui yang cedera. Keputusan Amorim terkait Andre Onana, yang absen melawan Arsenal meski sudah pulih dari cedera hamstring, juga menjadi sorotan. Pertandingan melawan Fulham di Craven Cottage akhir pekan ini akan menjadi ujian sesungguhnya bagi kebangkitan Manchester United. Apakah mereka mampu mempertahankan momentum positif ini? Kita nantikan!