infopali.co.id Prediksi Harry Maguire bak bola kristal yang tepat sasaran! Manchester United, bagai burung phoenix yang bangkit dari abu, melakukan revolusi besar di bursa transfer musim panas ini. Ramalan sang bek senior soal perombakan besar-besaran di Old Trafford terbukti akurat. Ruben Amorim, sang arsitek tim, memangkas habis-habisan skuatnya, menciptakan tim baru yang siap bertempur di Liga Inggris.
Dana sebesar Rp 4,4 triliun digelontorkan untuk memburu bintang-bintang baru. Bryan Mbeumo, Matheus Cunha, dan Benjamin Sesko menjadi amunisi baru di lini depan, dengan Sesko, yang masih berusia 22 tahun, diproyeksikan menjadi ujung tombak Setan Merah. Tak hanya itu, kiper Senne Lammens dari Royal Antwerp juga didatangkan untuk menambah daya gedor di bawah mistar gawang. Dia diprediksi bakal menjadi penjaga gawang utama menggantikan Andre Onana yang dikabarkan akan dipinjamkan ke Trabzonspor, dan Altay Bayindir.

Namun, perombakan tak hanya di lini depan. Old Trafford menjadi saksi bisu kepergian 12 pemain, baik secara permanen maupun pinjaman. Antony dan Alejandro Garnacho dilepas, sementara Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Rasmus Hojlund menjalani masa peminjaman di klub lain.
Sebelum bursa transfer dimulai, Maguire telah mengutarakan pendapatnya soal perubahan besar yang dibutuhkan MU. Ia yakin klub akan mendatangkan banyak pemain baru dan melepas beberapa pemain lama. Baginya, tugas klub adalah memastikan transfer yang tepat, sementara pemain harus siap bersaing untuk memperebutkan tempat utama. Meskipun MU hanya finis di posisi ke-15 Liga Inggris musim lalu dan gagal lolos ke kompetisi Eropa untuk pertama kalinya dalam satu dekade, klub tetap menunjukkan kekuatan finansialnya dengan net spend sekitar Rp 3,5 triliun. Dukungan penuh dari co-owners Ineos juga menjadi bukti nyata komitmen mereka.
Ironisnya, meski keinginannya terwujud, Maguire sendiri belum menjadi pilihan utama Amorim. Bek berusia 32 tahun itu baru dua kali tampil sebagai pemain pengganti di Liga Inggris. Amorim lebih memilih trio Leny Yoro, Luke Shaw, dan Matthijs de Ligt di lini belakang. Lisandro Martinez masih dalam proses pemulihan cedera lutut.
Perubahan besar ini tentu membutuhkan waktu untuk berbuah hasil di lapangan. Manchester United harus segera bangkit untuk mengembalikan kejayaan mereka. Namun, Maguire dan para pendukung Setan Merah tak bisa menyangkal bahwa klub telah melakukan upaya nyata untuk meningkatkan kualitas tim. Apakah ini awal kebangkitan atau hanya sekadar perubahan kosmetik? Kita tunggu saja kiprah MU di musim ini.