infopali.co.id Manchester United kembali diterpa badai di bursa transfer. Setelah rencana memboyong Liam Delap kandas—sang pemain lebih memilih Chelsea—Setan Merah kini menghadapi dilema baru. Dana sebesar Rp 661 miliar yang sudah disiapkan melayang sia-sia, dan lini depan mereka masih haus gol.
Bryan Mbeumo dari Brentford menjadi alternatif, namun Thomas Frank, pelatih Brentford, memasang harga selangit untuk pemain andalannya itu. Ia menegaskan, Mbeumo bukan barang murah, dan tak ada pengganti sepadan di pasaran. Pernyataan Frank bagaikan tamparan keras bagi Manchester United yang kini harus berpikir keras mencari solusi. Situasi ini bagaikan puzzle rumit yang sulit disusun.
Satu-satunya jalan keluar tampaknya adalah menjual beberapa pemain bintang untuk membuka kran keuangan. Antony, yang musim lalu dipinjamkan ke Real Betis, menjadi kandidat kuat. Marca melaporkan Betis tertarik mempermanenkan transfernya, namun Antony harus rela menerima pemotongan gaji yang cukup signifikan. Pertemuan antara Manchester United dan Betis pekan depan akan menentukan nasib sang pemain sayap.
Namun, kegagalan Manchester United tak berhenti sampai di situ. Jonathan David, striker Lille yang sempat diincar, lebih memilih petualangan di Serie A. Napoli dan Juventus menjadi pesaing utama dalam perburuan pemain asal Kanada ini. Manchester United pun harus kembali ke meja gambar, mencari pemain baru di tengah bursa transfer yang semakin ketat.
Dengan berbagai kendala yang dihadapi, musim panas ini menjadi ujian berat bagi Manchester United. Mereka harus berjuang keras untuk membangun skuad yang kompetitif, sebelum kereta transfer melaju meninggalkan stasiun. Apakah Setan Merah mampu mengatasi badai ini dan membangun tim impian mereka? Kita tunggu saja babak selanjutnya.
