infopali.co.id Drama transfer Alvaro Carreras bak sinetron menegangkan! Manchester United, yang dikabarkan tengah gigit jari, harus menyaksikan Real Madrid memboyong bek muda berbakat tersebut dari Benfica dengan harga fantastis. Kisah ini bagai pukulan telak bagi Setan Merah, mengingatkan kita pada pepatah, "Sayang seribu, rugi satu."
Musim panas lalu, United memboyong lima pemain baru, termasuk Diego Leon, pemain muda Paraguay yang pembeliannya menelan biaya Rp69 miliar—bisa membengkak hingga Rp146 miliar. Namun, sorotan justru tertuju pada Carreras. Bek kiri Spanyol U-21 ini sebelumnya dilepas ke Benfica dengan klausul pembelian kembali senilai Rp316 miliar. Rumor berhembus, United berpeluang mengaktifkan klausul itu, lalu menjualnya lagi ke Real Madrid untuk meraup untung. Strategi cerdik, tapi sayang, hanya tinggal angan.

Real Madrid bergerak cepat dan menebusnya langsung dari Benfica seharga Rp878 miliar. Lebih menyakitkan lagi, Carreras langsung moncer di Bernabeu, membuat pihak Old Trafford dikatakan "geram" karena kehilangan aset berharga. Performa apiknya di Benfica musim lalu—32 penampilan di Liga Portugal dengan 3 gol dan 1 assist—menjadi bukti kualitasnya. Penampilannya di Liga Champions dan ajang lain pun tak kalah impresif.
Laporan dari Spanyol menyebutkan, Old Trafford dipenuhi penyesalan. Banyak yang menilai United telah "melepas" Carreras terlalu mudah, padahal lini belakang mereka tengah kekurangan amunisi. Situasi ini bahkan menyeret nama pelatih Rúben Amorim ke dalam pusaran kritik.
Berbeda dengan kekecewaan United, Xabi Alonso, pelatih Real Madrid, justru memuji Carreras setinggi langit. "Dia cepat beradaptasi, bahkan melebihi ekspektasi saya," ujarnya.
Di tengah badai kritik, legenda United, Rio Ferdinand, justru memberikan penilaian positif terhadap bursa transfer Setan Merah musim panas ini. Menurutnya, belanja sekitar Rp4,4 triliun untuk Cunha, Mbeumo, dan Sesko layak diberi nilai 8 dari 10. Ia bahkan memuji Sir Jim Ratcliffe dan INEOS yang berhasil menata keuangan klub yang dulu sering "boros" dalam belanja pemain. Sebuah metafora yang menunjukkan bahwa United kini berusaha berjalan lebih bijak. Apakah keputusan melepas Carreras adalah bagian dari strategi tersebut? Kita tunggu saja kelanjutannya.