infopali.co.id Manchester United sukses membungkam tuan rumah Athletic Bilbao dengan skor telak 3-0 di leg pertama semifinal Liga Europa. Kemenangan di San Mames, stadion yang terkenal dengan atmosfernya yang panas dan mencekam, bagaikan pisau tajam yang merobek pertahanan tuan rumah. Pertandingan ini menjadi bukti nyata betapa matang dan tangguhnya pasukan Ruben Amorim.
Sepuluh menit laga berjalan, Inaki Williams hampir saja memecah kebuntuan dengan sundulannya yang hanya sedikit melebihi mistar gawang. Athletic terus menekan, dan peluang emas nyaris tercipta lewat Alex Berenguer, namun Victor Lindelof dengan sigap menjadi pahlawan di garis gawang. Namun, ibarat badai yang tiba-tiba berbalik arah, United kemudian mengambil alih kendali pertandingan.

Casemiro memecah kebuntuan, disusul kartu merah yang diterima Dani Vivian. Situasi ini dimanfaatkan dengan baik oleh Bruno Fernandes yang mencetak dua gol, satu lewat titik penalti, menjadikan skor 3-0 sebelum turun minum. Babak kedua, meski Alejandro Garnacho merasa layak mendapat penalti, United tetap menguasai jalannya pertandingan. Casemiro bahkan hampir mencetak gol kedua, namun sayang bola membentur tiang gawang.
Usai laga, pujian mengalir deras. Robbie Savage dari TNT Sports menyebut penampilan United "luar biasa". Legenda Manchester United, Paul Scholes, menganggap penampilan di babak pertama "mengesankan" dan menjadi kunci kemenangan. Namun, ia juga menilai permainan di babak kedua kurang optimal, sedikit ceroboh, dan seharusnya bisa mencetak lebih banyak gol. "Seharusnya dengan keunggulan jumlah pemain, penguasaan bola lebih total dan tak memberi celah kepada lawan," ujar Scholes.
Meski begitu, Scholes yakin United hampir pasti lolos ke final dengan keunggulan tiga gol. Namun, ia mengingatkan bahwa Setan Merah tetap tim yang tak terduga, mengingat pernah menelan kekalahan telak di kandang sendiri musim ini. "Logika berkata kita sudah menang, tapi was-was tetap ada," tambahnya.
Pertandingan ini menjadi bukti nyata perkembangan Manchester United di bawah asuhan Ruben Amorim. Langkah mereka menuju final Liga Europa terlihat sangat terbuka lebar, namun kewaspadaan tetap harus dijaga. Apakah mereka bisa menjaga konsistensi hingga final? Kita tunggu saja babak kedua.