infopali.co.id Manchester United kembali menelan pil pahit. Bukan hanya kekalahan biasa, tapi kekalahan memalukan! Tim bertabur bintang itu tersingkir dari Carabao Cup oleh Grimsby Town, tim dari League Two, lewat drama adu penalti 12-11. Kekalahan ini bagaikan pukulan telak yang membuat Setan Merah terhuyung-huyung di awal musim.
Pertandingan di Blundell Park berjalan bak mimpi buruk bagi Manchester United. Grimsby, si kuda hitam, tampil perkasa dan unggul 2-0 di babak pertama. Permainan United tampak loyo, tanpa energi dan ide cemerlang. Kesalahan fatal Andre Onana di menit ke-30, yang gagal mengantisipasi bola hingga berujung gol Tyrell Warren, menambah derita. Momen ini menjadi cerminan masalah yang berulang di lini pertahanan United, mengingat Altay Bayindir juga pernah melakukan blunder serupa.

Namun, semangat juang United belum padam. Gol dari Bryan Mbeumo dan Harry Maguire di babak kedua berhasil menyamakan kedudukan 2-2 dan memaksa laga berlanjut ke adu penalti. Sayangnya, drama adu penalti justru menjadi panggung bagi Grimsby untuk merayakan kemenangan. Kegagalan Mbeumo mengeksekusi penalti menjadi titik akhir kegagalan United.
Pelatih Ruben Amorim tak menuding satu pihak saja. Dalam konferensi pers pasca pertandingan, ia mengakui bahwa kekalahan ini bukan semata-mata karena kesalahan teknis, melainkan juga karena mentalitas tim yang lembek. "Para pemain kehilangan arah dan gagal menjalankan instruksi," ujarnya, menyerupai kapal yang kehilangan kompas di tengah badai.
Amorim menekankan bahwa Grimsby memang bermain lebih baik, namun kesalahan fatal kiper bukan satu-satunya penyebab. Ia menyoroti pendekatan tim secara keseluruhan, termasuk mentalitas dan cara mereka menghadapi tekanan. Kekalahan ini membuat Amorim harus segera berbenah. Investasi besar di lini depan belum membuahkan hasil maksimal, sementara lini belakang dan kiper menjadi celah yang terus menerus dieksploitasi lawan.
Kegagalan ini merupakan tamparan keras bagi Manchester United. Tersingkirnya klub sekelas mereka oleh tim kasta keempat liga Inggris menjadi kejutan besar dan menunjukkan banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan Amorim. Kini, United harus bangkit dan fokus pada kompetisi domestik dan Eropa. Pertanyaan besarnya adalah, mampukah Setan Merah bangkit dari keterpurukan ini?