infopali.co.id Manchester United, raksasa yang musim lalu hanya mampu mencetak 44 gol di Premier League, tengah berburu striker baru. Perburuan yang awalnya tertuju pada Viktor Gyokeres dari Sporting Lisbon, kini berbelok tajam. Arsenal nampaknya lebih diunggulkan untuk mendapatkan Gyokeres, membuat Setan Merah harus mencari alternatif lain. Dan di sinilah, Beto muncul sebagai kuda hitam yang siap menggebrak!
Fernando Lopes, presiden klub Portugal Uniao Tires, secara mengejutkan menyarankan penyerang Everton ini sebagai solusi ideal. Lopes, bak seorang juru taktik ulung, melihat kelemahan Gyokeres yang mungkin kesulitan beradaptasi dengan kerasnya Liga Inggris. Ia menilai, gaya bermain Liga Inggris yang lebih fisik dan cepat akan menjadi ujian berat bagi Gyokeres. Berbeda dengan Beto, yang menurut Lopes, memiliki karakteristik yang pas untuk Premier League. Kekuatan fisik, kecepatan, dan daya juang tinggi Beto diyakini mampu menjadi ancaman konstan bagi pertahanan lawan.

Beto, bagi Lopes, adalah representasi striker klasik—penyerang yang mengandalkan kekuatan fisik dan kerja keras, bukan hanya skill individu. Ia mengingatkan kita pada striker-striker tangguh di masa kejayaan United yang mencetak banyak gol dari situasi bola mati. Beto, bagaikan kartu as yang tersembunyi, bisa menjadi solusi ampuh untuk menghidupkan kembali lini depan United yang tumpul di musim 2024/2025.
Meskipun memulai debutnya di Everton dengan lambat (hanya tiga gol di musim pertama), performa Beto membaik di musim berikutnya dengan raihan sepuluh gol di semua ajang. Ini membuktikan kemampuan adaptasinya di Liga Inggris. Selain Beto, United juga mempertimbangkan beberapa nama lain, seperti Jamie Vardy (opsi jangka pendek) dan masih membidik Bryan Mbeumo dari Brentford, meski harus bersaing dengan Tottenham. Namun, United mungkin perlu mempertimbangkan opsi yang lebih realistis dan fungsional, dan Beto bisa menjadi jawaban yang tak terduga. Apakah Beto akan menjadi pahlawan yang membawa United kembali ke jalur kemenangan? Kita tunggu saja kiprahnya.