infopali.co.id Koneksi lama tak selalu menjamin reuni, pepatah itu sepertinya pas untuk menggambarkan situasi Erik ten Hag dan Antony. Pelatih yang kini menukangi Bayer Leverkusen itu dengan tegas menolak rumor reuni dengan mantan anak emasnya tersebut, meskipun hubungan keduanya bak saudara kandung.
Setelah petualangannya yang penuh drama di Manchester United berakhir, Ten Hag memulai babak baru di Bundesliga. Namun, bayang-bayang masa lalu masih menghantuinya, khususnya soal Antony, winger Brasil yang pernah dua kali dibawanya ke klub berbeda. Ten Hag sukses mengorbitkan Antony di Ajax Amsterdam, mengubahnya menjadi salah satu pemain sayap paling ditakuti di Eropa. Sukses besar diraih Ajax di Eredivisie berkat sentuhan magis Antony. Dua tahun kemudian, Ten Hag kembali merekrutnya ke Manchester United dengan mahar fantastis Rp 1,8 triliun!
Sayangnya, kisah di Old Trafford tak semulus jalan tol. Dari 96 penampilan, Antony hanya mencetak 12 gol—angka yang tak sebanding dengan banderolnya. Setelah Ten Hag dipecat, Antony pun kesulitan mendapat tempat dan dipinjamkan ke Real Betis. Di sana, ia menemukan kembali sentuhan emasnya, mencetak 9 gol dan 2 assist.
Kembalinya Antony dari Real Betis memicu spekulasi reuni dengan Ten Hag di Leverkusen. Namun, Ten Hag langsung membantahnya. Ia mengakui bakat Antony yang luar biasa, bahkan menyebutnya "seperti anak saya sendiri." Namun, Ten Hag menegaskan Leverkusen saat ini tak membutuhkan Antony, walau ia tak menutup kemungkinan di masa depan.
Keputusan Ten Hag ini tampaknya didasari kebutuhan jangka pendek Leverkusen, terutama setelah kepergian Florian Wirtz ke Liverpool dengan biaya transfer selangit, Rp 2,4 triliun. Wirtz, pencetak 16 gol dan 13 assist musim lalu, adalah sosok kunci yang harus digantikan. Sebagai gantinya, Leverkusen telah mendatangkan Malik Tillman dari PSV Eindhoven dengan harga Rp 653 miliar—transfer termahal dalam sejarah klub. Ibrahim Maza dari Hertha Berlin juga menambah daya gedor Leverkusen. Jadi, untuk saat ini, reuni Ten Hag-Antony masih sebatas mimpi indah. Mungkin, kisah mereka berdua akan kembali bersatu di masa depan, seperti bola yang kembali ke lapangan setelah tendangan keras.
